Rabu, 09 Februari 2011

jumlah penduduk kota bali

aslamualaikum pak saya ABDURAHMAN kelas 9f akan mengumpulkan tugas

Penduduk Bali 1,5 Juta Jiwa
Senin, 20 September 2010
Tetapi, Bali tidak bisa Tolak Pendatang. JUMLAH penduduk Bali diperkirakan hampir mencapai angka 4 juta jiwa.
Padahal, kapasitas wilayah geografisnya dinilai terbatas. “Luas geografis Bali sebenarnya hanya memungkinkan
Bali dihuni 1,5 juta jiwa. Ini sebetulnya jumlah ideal penduduk Bali,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Keterangan pers orang nomor satu di Bali itu diutarakan di sela peringatan HUT Provinsi Bali di Denpasar belum lama
ini. Menurut Mangku Pastika, penduduk Bali yang kini hampir mendekati 4 juta jiwa jelas menambah beban daya
tampung geografisnya. “Tetapi, pemerintah dan masyarakat Bali tidak bisa melarang orang lain datang ke daerah
ini. Sebagai bagian NKRI kita tidak bisa menolak migran masuk ke Bali,” ujarnya.
Namun, program pengendalian penduduk yang melakukan migrasi selama ini dinilai menjadi salah satu solusi
prioritasnya. Langkah penertiban administrasi kependudukan telah dilakukan melalui partisipasi berbagai komponen.
”Hanya saja banjir arus migrasi masih saja terjadi. Ini tentu karena Bali menjadi salah satu tempat orang mencari
nafkah. Bali menjadi gula yang terus dikerubuti semut,” ujarnya.
Upaya penertiban administrasi kependudukan menjadi makin urgen setelah Hari Raya Lebaran tahun ini. Sejumlah pintu
masuk menjadi kata kuncinya. Migran yang masuk ke Bali harus diperiksa identitasnya, termasuk tujuannya ke Bali.
“Kami ingin yang tinggal di Bali ini orang yang bisa memberikan kontribusi. Jika tidak punya keterampilan jangan
gampang diizinkan lolos,” harapnya.
Sementara jumlah penduduk Bali terbesar tercatat berada di Kota Denpasar. Hasil validasi data Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Denpasar tahun 2010 menggambarkan, jumlah warga Ibu Kota Bali ini telah mencapai angka 614
ribu jiwa. “Tetapi, angka yang tercatat ini hanya diambil dari jumlah penduduk yang ber-KTP Denpasar,”
jelas kepala dinasnya Ir. Nyoman Gde Narendra.
Namun, angkanya membengkak berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS). Lembaga ini mengumumkan
jumlah penduduk Kota Denpasar tahun 2010 sekitar 758 ribu jiwa. “Ada kenaikan sekitar 120 ribu jiwa. Tetapi,
data BPS ini kan tidak diperoleh berdasarkan identitas KTP atau kartu keluarga. Sensusnya dilakukan terhadap siapa
pun warga yang saat itu ditemui petugasnya. Tetapi, kami memakai data resmi pemilik KTP yang tercatat,”
jelasnya.
Pihaknya sedang menyiapkan langkah validasi data kependudukan terbaru di Kota Denpasar usai mudik lebaran tahun
ini. Tetapi, sebelumnya, instansi pemerintah ini pun telah terlibat aktif bersama komponen lain untuk menertibkan arus
balik mudik di Terminal Ubung. “Kami memeriksa ketat kelengkapan administrasi kependudukan warga yang
pulang mudik untuk mengantisipasi pertambahan jumlah penduduk yang datang dengan tujuan tidak jelas ke
Denpasar,” katanya.
Derajat kepadatan penduduk perkotaan tersebut dinilai tidak mungkin dibiarkan terus menambah beban Kota Denpasar
khususnya. Menurut pengamat sosial Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, S.Sos., S.H., M.Si., pengawasan terhadap
kelengkapan identitas penduduk amat penting. Apalagi, wilayah yang diserbu migran jelas tidak cukup lagi daya
tampungnya. “Upaya pengendalian harus konsisten dilakukan,” harap politisi ini.
Menurutnya, tingginya kepadatan penduduk bukan hanya membawa dampak serius terhadap ancaman gangguan
keamanan. Ini terutama juga dipengaruhi kian sesaknya ketersediaan lapangan kerja. “Pengangguran kan dekat
sekali dengan aksi kriminalitas,” katanya.
Padahal, keamanan amat dibutuhkan tiap warga. Keamanan bukan hanya di rumah tinggal, juga di wilayah sekitar
pemukiman. “Tetapi, ancaman keamanan ini menjadi masalah serius jika pemukiman kian padat, sementara
kontrol terhadap administrasi kependukan tidak berjalan konsisten,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Bali ini.
sam